Senin, 08 Desember 2008

Perlu Perketat Persyaratan Kesehatan Jamaah Haji

Mina – HakamNaja.blogspot --- Banyaknya calon jamaah haji yang jatuh sakit dan meninggal dunia di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi setiap tahun, mengharuskan diperketatnya persyaratan kesehatan bagi calon jamaah haji.

“Seharusnya perlu dipetketat syarat kesehatan bagi setiap calon jamaah haji. Sebab setiap tahun calon jemaah haji asal Indonesia banyak yang sakit dan meninggal di Tanah Suci,“ tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, A Hakam Naja saat mengikuti pemantauan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, Senin (8/12/2008).

Hakam mengingatkan, karena proses tahapan ibadah haji di Tanah Suci sangat berat dan perlu kondisi fisik yang prima. Sehingga sebelum keberangkatan dan saat proses skrining kesehatan, selayaknya puskesmas yang memeriksa harus betul-betul teliti.

“Jika calon jemaah haji masih menderita suatu penyakit harus diobati terlebih dahulu. Apabila pihak puskesmas tidak dapat menangani segera dirujuk ke rumah sakit,” tegas Hakam.

Selanjutnya pihak dinas kesehatan di daerah sebagai pihak yang melakukan penilaian harus benar-benar mengecek calon jemaah haji dengan baik apakah penyakitnya berisiko tinggi atau tidak.

”Dokter yang ditugaskan menjadi petugas kesehatan untuk penanganan calon jemaah haji di Tanah Suci harus mengawasi para calon jemaah haji dengan baik,” pinta Hakam.

Diingatkan juga, bahwa saat ini, pemondokan jemaah haji Indonesia ke Masjidil Haram cukup jauh. “Setelah naik kendaraan, dari lokasi pemberhentian bus mereka berjalan ke Masjidil Haram sekitar 500 meter. Selama menuju Masjidil Haram, mereka harus merasakan panasnya udara Saudi Arabia dan debu-debu yang berterbangan,” jelasnya.

Sehingga debu itu berasal dari lokasi yang sedang dibangun gedung-gedung. Para calon jemaah haji juga harus naik kendaraan dan dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk melaksanakan ritual ibadah Tawaf, Sa'i dan melempar jumrah. (hn.bs)

Tidak ada komentar: